LAHAN GAMBUT
Rabu, 29 Januari 2014
Tanah gambut sebagai sumber karbon di Kapuas Kalimantan Tengah
Lahan gambut di kabupaten Kapuas berada di bawah hutan rawa yang ditumbuhi berbagai macam pepohonan. Gambut merupakan bahan organik tersusun dari sisa tumbuhan yang telah melapuk pada masa yang lampau. Sebagai salah satu sumber karbon di perkirakan 18 kali lebih banyak dibandingkan sumber karbon dari pepohonan. Oleh karena itu, menjaga lahan gambut agar tidak terbakar adalah tanggung jawab bersama.
Selasa, 28 Januari 2014
Bawang merah tumbuh subur di lahan gambut Kalimantan Tengah
Usaha budidaya pertanian sayuran sungguh menguntungkan, karena sayuran memiliki umur yang pendek dan harga yang mahal. Salah satu komoditas yang sangat mempengaruhi inflasi di Kalimantan Tengah salah satunya adalah bawang Merah atau disebut juga Brambang (Bhs Jawa). Memiliki umur produksi yang relatif pendek dan mampu dipanen pada umur sekitar 65 hari saja. siapa tidak tergiur untuk menanam komoditas ini, harga yang fantastis Rp. 65.000,-/kg. Dengan produksi yang optimal ditanam dilahan gambut mampu menghasilkan bawang merah seberat 70 ton/ha. Hitungan kotor antara produksi dikalikan harga di tingkat petani (sekitar Rp 50.000) uang yang diperoleh petania adalah Rp.350.000.000,-.
Hal inilah yang menginspirasi Dinas Pertanian Tanaman pangan dan Hortikultura kabupaten kapuas untuk merealisasikan program pengembangan bawang Merah di Lahangambut yang tersebar luas dan terlantar. Tentunya minat ini tidak akan berhasil tanpa ada dukungan dana dari pemerintah daerah dan pelaku usaha budidaya nya.
Kamis, 05 September 2013
Olah tanah dilahan gambut pertanian
Luas hamparan lahan hutan di daerah pasang surut yang dulu terbentang luas, saat ini telah banyak berubah fungsi menjadi areal pertanian. Pohon kayu yang dahulu tumbuh rindang dan hijau menutup areal tersebut, saat ini sudah sirna di tebang dan diolah menjadi kayu olahan mekanis.
Pemanfaatan bekas areal hutan menjadi areal pertanian banyak menemukan kendala terutama berkaitan dengan keasaman tanah dan air. Sealin itu didalam lapisan tanah di bawah top soil, lahan pasang surut menyimpan kekuatan jahat bila di atasnya di budidayakan tanaman pertanian. Phiryt atau yang dikenal dengan senyawa kimiawi FeAl, merupakan racun tanaman yang berada didalam tanah.senyawa kimia ini akan bereaksi menjadi racun tanaman tak kala bersinggungan dengan oksigen atau istilahnya teroksidasi. Tanah yang mengandung phiryt mimiliki tingkat kemasaman tanah (pH) sekitar 2-3, sehingga hampir semua tanaman yang memiliki perakaran menyentuh lapisan ini akan menemui ajalnya.
Beberapa solusi yang ditempuh oleh petani agar lahan pertanian yang dimiliki oleh petani dapat dimanfaatkan untuk usahataninya, antara lain:
1. Menjaga agar lahan pertanian (sawah) selalu tergenabng air.
2. tidak mengolah tanah dengan menggunakan traktor (apabila menggunakan traktor harus selektif dan menggunakan bajak dangkal)
Pemanfaatan bekas areal hutan menjadi areal pertanian banyak menemukan kendala terutama berkaitan dengan keasaman tanah dan air. Sealin itu didalam lapisan tanah di bawah top soil, lahan pasang surut menyimpan kekuatan jahat bila di atasnya di budidayakan tanaman pertanian. Phiryt atau yang dikenal dengan senyawa kimiawi FeAl, merupakan racun tanaman yang berada didalam tanah.senyawa kimia ini akan bereaksi menjadi racun tanaman tak kala bersinggungan dengan oksigen atau istilahnya teroksidasi. Tanah yang mengandung phiryt mimiliki tingkat kemasaman tanah (pH) sekitar 2-3, sehingga hampir semua tanaman yang memiliki perakaran menyentuh lapisan ini akan menemui ajalnya.
Beberapa solusi yang ditempuh oleh petani agar lahan pertanian yang dimiliki oleh petani dapat dimanfaatkan untuk usahataninya, antara lain:
1. Menjaga agar lahan pertanian (sawah) selalu tergenabng air.
2. tidak mengolah tanah dengan menggunakan traktor (apabila menggunakan traktor harus selektif dan menggunakan bajak dangkal)
Kalimantan Forests and Climate Partnership (KFCP) Kapuas Kalimantan Tengah
Pemerintah Australia melalui AusAID dan Pemerintah Indonesia bekerja sama dalam projek Kalimantan Forest Climate Partnership (KFCP), yang merupakan program upaya pengurangan emisi karbon dari degradasi lingkungan dan deforestasi. KFCP yang didanai oleh pemerintah Australia sebesar US$ 30 juta mencakup wilayah seluas 120.000 hektare di Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimatan Tengah. Projek ini melibatkan tujuh desa, lima dusun
KFCP dimulai tahun 2008 melalui perjanjian Indonesia - Australia Forest Carbon Partnership diperpanjang hingga tahun 2014, dengan prioritas mendukung mata pencaharian warga masyarakat di lokasi proyek tersebut.. Inisiatif ini merupakan bagian dari program ambisius untuk menunjukkan bahwa “forest carbon offset” adalah cara yang tepat untuk mengurangi emisi karbon. Adapun tujuan KFCP adalah mensari tahu cara untuk mengurangi emisi karbon dari penggundulan dan perusakan hutan dan lahan gambut(REDD+).
Keuntungan dan manfaat yang akan diperoleh warga adalah (1) pengurangan kebakaran dan perbaikan lingkungan dan sumber daya alam;(2) pendapatan dari kegiatanKFCP;(3)Perbaikan mata pencaharian jangka panjang untuk menghindari dari kerusakan hutan dan lahan gambut lewat penyediaan bibit karet unggul dan agroforestri serta pembuatan beje; serta;(4) belajar tentang cara mengelola kegiatan secara terbuka dan bias dipertanggung jawabkan.
Hal ini merupakan koreksi dari kegiatan KFCP sebelumnya, ada beberapa pihak yang berpendapat berbeda. Jika dilihat dari tujuan untuk mengurangi emisi tingkat global, kata Arie, pemerintah Australia menerapkan standar ganda. Banyak korporasi Australia yang mengeruk keuntungan dari penghancuran alam Indonesia. Misalnya Rio Tinto di Papua, BHP Billiton yang mengeruk batu bara di Kalimantan Tengah, dan tambang emas Indo Muro Kencana (Aurora Gold) yang menimbulkan konflik berkepanjangan dengan masyarakat Dayak Siang di Murung Raya, Kalimantan Tengah.
Minggu, 04 November 2012
Multiple Cropping (MC) Karet dan Nanas
Tanaha gambut memiliki kekuatan yang luar biasa dalam hal memberikan daya dukung pertumbuhan tanaman karet dan nanas. Hal ini terbukti integrasi kedua tanaman tersebut sangat menggembirakan bila di lihat dari pertumbuhan dan hasil yang diperolehnya. Lokasi pengembangan Karet dan nanas di desa Tarung Manuah Kecamatan Basarang kabupaten kapuas, membuktiukan keberhasilan dari pola MC Karet dan Nanas.
Rabu, 09 Maret 2011
Demplot Sayuran
Penerapan inovasi baru di bidang sayuran dapat di mulai dari pelaksanaan demplot usaha tani. Hal ini masih relevan, karena petani di Indonesia ( terutama di Kabupaten Kapuas) masih menerapkan pola budidaya sayuran yang tradisional. Dengan pelaksanaan demplot, inovasi baru di bidang sayuran dapat di laksanakan ditingkat lapangan yang terletak di sekitar lahan budidaya petani. Dengan pemilihan lokasi demplot yang tepat, yaitu di sentra-sentra pengembangan sayuran, akan memudahkan transfer teknologi kepada petani setempat. Bertemunya antara petani-petugas pertanian akan terjadi interaksi yang positif yang membahas berbagai hal, terutama mengenai panca usaha tani hingga pasca panen sayuran yang aman konsumsi.
Tanah Asam di Kapur
Areal pertanian yang memakai pola surjan, pada saat pengolahan tanah sebaiknya di tambahkan kapur pertanian. Hal ini terbukti mampu meningkatkan ketersediaan mineral tanah dan meningkatkan pH tanah. Dolomit merupakan solusi utama bagi pertanian, perkebunan, dan tambak yang banyak diusahakan di atas tanah yang bereaksi masam, seperti tanah tanah di luar pulau jawa. Faktor yang menyebabkan sehingga tanah tanah diluar pulau jawa memiliki tingkat kemasaman tinggi antara lain karena curah hujan yang tinggi, faktor penggunaan pupuk nitrogen yang berlebihan, asal batuan induk yang memiliki reaksi masam. Untuk itu pengapuran dan pemupukan dengan pupuk dolomit sangat tepat untuk mengatasi masalah kemasaman dan miskin hara.
Langganan:
Postingan (Atom)